LIMA KUNCI KEAMANAN PANGAN MENURUT REKOMENDASI WHO

(Ilustrasi tentang keamanan pangan. Sumber: sound cloud)

 (m06_author_wulan sadatwati)

Masalah keamanan pangan masih merupakan isu yang penting dan dihadapi oleh seluruh negara di dunia. Pangan yang tidak aman masih ditemukan hingga saat ini. Walaupun pemerintah di seluruh dunia telah berupaya meningkatkan sistem keamanan pangan, kejadian keracunan akibat pangan (foodborne disease) masih merupakan masalah yang signifikan baik di negara maju dan negara berkembang. Hingga saat ini, telah dilaporkan sekitar 1,8 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit diare dan sebagian besar disebabkan oleh pangan dan air yang terkontaminasi.

===OoO===

Lima kunci keamanan pangan menurut WHO

WHO telah memperkenalkan Lima Kunci Keamanan Pangan pada tahun 2001 yang isinya merupakan rangkuman dari Sepuluh Kunci Persiapan Pangan dengan konsep yang lebih sederhana, sehingga mudah untuk diingat dan diaplikasikan.

(Lima kunci keamanan pangan. Sumber: Changhua Country Public Health)

Inti dari Lima Kunci Keamanan Pangan meliputi: (1) Menjaga kebersihan; (2) Memisahkan antara pangan mentah dan pangan matang; (3) Memasak dengan benar; (4) Simpan pangan di suhu yang aman; (5) Gunakan air dan bahan baku yang aman.

===OoO===

Menjaga kebersihan

Walaupun sebagian besar mikroba tidak menyebabkan penyakit, tetapi mikroba patogen sering ditemukan di tanah, air, hewan, dan manusia. Mikroba ini dapat ditemukan di tangan, peralatan, khususnya pada talenan dan kontak yang terjadi dapat menyebabkan penyakit akibat pangan.

(Cuci pangan hingga bersih sebelum dimasak. Sumber: food to live)

Oleh karena itu, untuk menjaga kebersihan disarankan untuk selalu mencuci tangan sebelum dan setelah mengolah pangan, setelah menggunakan toilet, mencuci dan melakukan sanitasi peralatan pengolahan pangan serta menjaga kebersihan dapur dan pangan dari serangga dan hewan lainnya.

===OoO===

Memisahkan antara pangan mentah dan pangan matang

Pangan mentah, terutama daging, unggas, dan pangan hasil laut (seafood) kaya akan mikroba patogen yang dapat mengontaminasi pangan lain saat pengolahan dan penyimpanan.

(Pisahkan antara pangan mentah dan matang. Sumber: National Environment Agency)

Untuk mencegah terjadinya kontaminasi antara pangan saat pengolahan dan penyimpanan, maka disarankan untuk memisahkan antara daging mentah, unggas, dan seafood dari pangan lainnya, menggunakan peralatan yang terpisah (pisau dan talenan) untuk mengolah pangan mentah dan matang serta menyimpan pangan dalam wadah tertutup untuk mencegah kontak antara pangan mentah dan pangan matang.

===OoO===

Memasak dengan benar

Memasak dengan benar dapat membunuh hampir semua mikroba patogen. Berdasarkan studi, memasak pangan hingga suhu internal mencapai 70 ◦C dapat memastikan pangan aman untuk dikonsumsi. Jenis pangan yang membutuhkan perhatian khusus antara lain daging giling, daging panggang, serta potongan daging dan unggas yang utuh.

(Memasak dengan benar. Sumber: The Food Safety Company)

Oleh karena itu, hal-hal yang harus diperhatikan dalam memasak dengan benar antara lain memasak dengan benar, terutama untuk daging, unggas, telur, dan seafood, memasak sup dan kari hingga mendidih untuk meyakinkan dapat mencapai suhu internal 70 ◦C, untuk daging dan unggas, pastikan cairannya berwarna bening serta memanaskan pangan kembali sebelum dikonsumsi.

===OoO===

Simpan pangan pada suhu yang aman

Mikroba dapat berkembang biak dengan cepat jika pangan disimpan pada suhu ruang. Dengan menyimpan pangan di bawah 5 ◦C dan di atas 60 ◦C, pertumbuhan mikroba dapat diperlambat atau dihentikan. Beberapa miikroba patogen dapat tumbuh pada suhu kurang dari 5 ◦C.
(Simpan pangan pada suhu yang aman. Sumber: Eater)

Oleh karena itu, hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyimpan pangan meliputi: (1) tidak membiarkan pangan matang disimpan lebih dari 2 jam di suhu ruang; (2) simpan pangan matang yang mudah rusak di lemari pendingin pada suhu di bawah 5 ◦C; (3) mempertahankan suhu pangan di atas 60 ◦C sebelum disajikan; dan (4) tidak menyimpan pangan terlalu lama bahkan di lemari pendingin serta tidak membiarkan pangan beku mencair di suhu ruang.

===OoO===

Gunakan Air dan Bahan Baku yang Aman

Bahan baku, termasuk air dan es, dapat terkontaminasi oleh patogen dan bahan kimia berbahaya. Racun dapat terbentuk pada pangan yang sudah rusak dan berjamur. Memilih bahan baku yang aman dan proses pencucian serta pengupasan dapat mengurangi risiko bahaya. 
(Gunakan air dan bahan baku yang aman. Sumber: Indian Express)

Oleh karena itu, hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan air dan bahan baku yang aman meliputi menggunakan air yang aman, memilih pangan yang segar dan masih utuh, memilih pangan yang telah diolah untuk menjamin keamanan, seperti susu pasteurisasi, mencuci buah dan sayur, khususnya buah dan sayur yang dikonsumsi mentah serta tidak mengonsumsi pangan yang sudah kedaluwarsa.

===OoO===

Rekomendasi

(Rekomendasi. Sumber: School News)

Penerapan Lima Kunci Keamanan Pangan ini merupakan salah satu upaya pencegahan penyebaran COVID-19. Pola hidup yang sehat dan penerapan protokol kesehatan juga harus dikombinasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Wulan

Pustaka:
World Health Organization. 2006. Five Keys to Safer Food Manual. Prancis: WHO.

0 Komentar