LUTUNG KASARUNG~PURBASARI: PERNAH KESANDUNG TAPI BANGKIT LAGI

Ilustrasi: Dongeng Cerita Rakyat

Senja terpantau cerah. Wajah Purbasari terlihat memerah. Putri raja itu sedang resah. Tak tampak senyum yang biasanya merekah.

Semua ini diluar nalar, tak habis fikir. Kakak sulungnya yaitu Purbararang bisa berbuat setega ini. Mengasingkannya di hutan yang sepi. Tanpa sinyal tanpa wifi. 

Kondisi Purbasari  memang sedang tidak baik baik saja. Ia mengalami sakit pada kulitnya. Kulit yang awalnya sehat berwarna kuning langsat tiba tiba melepuh di beberapa tempat hingga berwarna merah kehitaman. 

Hal ini dianggap menjijikkan oleh banyak orang. Mereka khawatir itu penyakit menular. Dan atas usulan Purbararang akhirnya Purbasari disingkirkan dengan dibawa ke tengah hutan. 

Mati gaya dalam sepi. Overthinking tanpa arti. Purbasari yang lelah tertidur diatas pelepah tanpa jerami.

Ketika akhirnya matahari datang menyapa. Purbasari merasakan kehangatan membelai wajahnya. Dengan nyawa yang belum sempurna ia mencoba bangkit untuk menjalani hari pertamanya.

Kehadiran Purbasari di hutan rupanya menarik perhatian seekor lutung. Lutung item paling kyutt satu belantara itu ternyata bukanlah  sembarang Lutung.

Lutung itu bisa bahasa manusia, suka menolong rajin menabung dan memiliki nama Lutung Kasarung..

Dengan perlahan tapi pasti, Lutung Kasarung menghampiri Purbasari. Menebar senyum manis ala lutung ia coba perkenalkan diri.

“Hai Gadis..” sapa Lutung Kasarung dengan lembut.

Purbasari kaget ada Lutung yang bisa bicara.

“Siapa kamu, kamu siapa?” tanya Purbasari 

“Aku lutung. Nama panggungku Lutung Kasarung” jawab si lutung

“Pasti kamu lapar kan, irama perutmu seperti gambang kromong. Ini ada buah buahan untuk kamu makan” Lutung Kasarung coba cari perhatian.

Purbasari sempat ragu, tapi akhirnya  mau. Karena lapar ia memakan buah pemberian Lutung yang baru saja ditemuinya.

Meskipun baru bertemu, ternyata Purbasari dan Lutung Kasarung merasa satu frekuensi. Nyaman bertukar cerita dan saling tertawa tentang kisah hidup yang berbeda. 

“Lutung Kasarung, boleh ya aku panggil nama kamu dengan singkatan Tungkas, biar ngga kepanjangan” tanya Purbasari

“ Boleh aja“ Jawab Lutung santai

“Tapi aku juga boleh dong panggil nama kamu Pupur” tambah Lutung

“Kenapa Pupur ya. Pupur itukan bahasa jawa yang artinya bedak muka.” ujar Purbasari

“Ya karena muka kamu cemong cemong kayak pakai bedak muka ngga rata,  he he..” goda Lutung

“Ih Tungkas teganya,ini karena kebanyakan nangis tau” Purbasari cemberut.

“Emang nangisnya karena apa?”

“ Jangan balik nanya mau tau atau mau tau banget ya” pungkas Lutung 

“ Aslinya akuh tuh putri raja dari Pasir Batang. Ayah ingin aku menjadi Ratu menggantikannya, karena memang  nggak punya anak laki laki. Tapi  kakak sulungku yang bernama Purbararang tidak setuju.” Purbasari memulai percakapan

“Suatu hari Purbararang ngasih losion kosmetik. Katanya bisa membuat kulitku putih cepat. Sebenarnya aku ngga percaya. Apalagi ku cek label dan kemasannya tidak ada izin edar dari Badan POM.” Purbasari diam sejenak.

“Tapi Purbararang memaksa. Katanya itu kosmetik mahal dan aku harus pakai. Dia ingin aku tampil putih dan cantik di hari pelantikkan nanti” Purbasari sedih. Matanya sedikit berkaca kaca.

“ Dan…?” Lutung ingin Pupur segera melanjutkan ceritanya

“Akhirnya setelah beberapa hari kulitku jadi rusak begini. Ruam merah, iritasi sampai melepuh. Aku dianggap kena penyakit kulit menular. Dan Purbararang mengasingkanku ke hutan”  Purbasari menahan tangis.

“Cup cup cup” Lutung malah menggodanya. Maksudnya supaya Purbasari tidak terlalu larut dalam sedihnya.

“Makanya cantik, kalau pakai kosmetik yang ada izin edar dari Badan POM. Bisa cek melalui BPOM Mobile juga. Terus percaya dehh apa kata BPOM, biar kejadian begini ngga terulang lagi.” Ucap Lutung dengan bijaknya.

Purbasari mengangguk, agak nyesal juga dia dengan kelalaiannya sendiri.

 “Ternyata ganteng ganteng lutung ngga kalah sama ganteng ganteng serigala ya” Purbasari memuji sahabat barunya.

“Terus kamu sendiri kenapa bisa ada disini Tung? Kenapa juga kamu bisa bahasa manusia?” Tanya Purbasari.

“ Jelek jelek gini asalku dari Kahyangan. Dulu aku personil penting di negeri atas awan itu” 

“ Tapi sayangnya Aku punya kesalahan, tidak bisa menjaga nama baik negeriku sendiri. Aku tergoda melakukan sesuatu yang seharusnya tidak boleh..”  

“Rakyat Kahyangan kecewa padaku. Hakim di Kahyangan memberikan 2 pilihan hukuman. Seumur hidup di Lapas Suka Miskin, atau bebas tapi dikutuk jadi Lutung. Akhirnya aku pilih yang kedua.” Lutung Kasarung jujur tentang asal usulnya pada Purbasari.

“ Makanya bestie, harusnya kamu memiliki jiwa yang ber integritas, loyalitas, biar hidup kamu selamat dan berkah” Nasihat Purbasari.

“Bener banget Pur. Aku sadar sama kesalahanku. Aku janji pada diri sendiri untuk jadi pribadi yang lebih baik dan takkan mengulangi hal itu lagi ” Lutung Kasarung terlihat menyesal.

Sejak saat itu Purbasari dan Lutung Kasarung bersahabat baik. Setiap hari Lutung Kasarung mengantarkan buah buahan untuk dimakan Purbasari. 

Namun setelah sekian purnama kulit Purbasari belum juga membaik. Lutung Kasarung ikut sedih melihatnya. Lutung Kasarung selalu berdoa untuk kesembuhan sahabatnya.

Pada malam purnama Lutung Kasarung mendapatkan petunjuk melalui mimpinya. Ia diminta memberikan air telaga bening kepada Purbasari untuk diminum sebagai penyembuh sakitnya.

Bangun dari tidur Lutung Kasarung bergegas menuju telaga bening. Diambilnya air telaga itu lalu diberikan pada Purbasari untuk diminum.

Atas kehendak yang maha kuasa, kulit Purbasari menjadi pulih seperti semula. Purbasari dan Lutung Kasarung sangat bahagia. Mereka tak henti hentinya bersyukur terhadap keberkahan ini.

“ Tungkas, sekarang kulitku sudah pulih. Trimakasih atas bantuanmu.” Purbasari berkata penuh haru dan bahagia.

Kabar kesembuhan Purbasari akhirnya sampai kepada Raja. Raja menyuruh para punggawa untuk menjemput dan membawa Purbasari kembali ke istana. Raja ingin Purbasari segera menggantikannya menjadi pemimpin kerajaan.

Namun Purbasari hanya mau jadi Ratu apabila Lutung Kasarung menjadi suaminya. Tentu saja ini ditolak Raja. Hal yang tidak mungkin seorang Ratu punya pendamping seekor Lutung.

Dalam keadaan teraniaya Lutung berdoa kepada yang kuasa agar dirinya bisa terbebas dari kutukan segera. Doa Lutung Kasarung langsung mustajab karena ia sudah bertobat dan menyadari kekhilafannya. 

Lutung Kasarung berubah kembali menjadi Sanghyang Guruminda yang awesome penuh pesona.

Purbasari syok tidak terkira. Dalam hati Ia menjerit bahagia. 

“Tak ku sangka kamu sekeren ini Tungkas.” Ucapnya pada mantan Lutung hitam itu.

 “Song Jong Ki lewat, Lee Min Ho bablas” Bisik Purbasari

“Jangan ajari aku sabar Pupur. Ajari aku untuk selalu berintegritas dan penuh loyalitas” Jawab Lutung eh SangHyang Guruminda dengan senyum manisnya.

Karena Lutung Kasarung sudah kembali ke wujud aslinya yang ganteng mempesona, Raja dan para punggawa tidak keberatan bila Guruminda menjadi pendamping Purbasari.

“Kalian berdua pasangan yang cocok. Pulanglah ke Kerajaan Pasir Batang untuk menjadi pemimpin baru bagi rakyatku ” kata sang Raja bahagia.

Akhirnya mereka pulang ke Kerajaan Pasir Batang. Sanghyang Guruminda dan Purbasari diangkat menjadi Raja dan Ratu. Mereka memimpin negeri  dengan amanah, berAKHLAK dan mampu mewujudkan birokrasi bersih melayani untuk seluruh rakyatnya.

Endang

0 Komentar

Terbaru